Negeri Cina ingin mengikuti program kewirausahaan muda yang dilaksanakan Indonesia dengan merekrut para sarjana fresh graduate (lulusan baru) dan sudah tersebar di 6 provinsi, yakni Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jambi, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
Negeri tirai bambu itu berencana mengadopsi program kewirausahaan dan pembrdayaan para sarjana lulusan baru tersebut, ketika Deputi Bidang Pengkajian SDM Kementerian Negara Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengnjungi kota Xianmen dalam agenda pengembangan usaha kecil menengah (UKM) ASEAN.
"Kami memamparkan program- program kewirausahaan unggulan yang digagas Menteri Koperasi dan UKM. Peserta, termasuk China member respon positif, karena program itu mereka nilai brilian bagi pengembangan wirausaha ke depan," ujar I Wayan Dipta, Selasa (9/2).
Meski demikian, jumlah entrepreneur atau wirausaha yg ideal di Indonesia hingga 2010, berdsarkan hasil kajian satu lembaga statistik, belum memadai. Kajian tersbut menargetkan, jumlah entrepreneur Indonesia harus mencapai 2 juta orang.
Adapun data Himpunan Pengsaha Muda Indonesia (Hipmi), jumlah wirausaha Indonesia saat ini hanya sekitar 400.000 orang. Jumlah ideal para wirausaha sesuai dengan jumlh penduduk Indonesia sedikitnya 4 juta orang.
Disisi lain, menurut Wayan Dipta, selain China, negara lain yang ingin meniru model penciptaan pelaku program kewirausahaan yang dilkukan oleh Indonesia, a.l. negara-negara berkembang seperti Indonesia, yakni Vietnam, Thailand, Laos, dan Filipina.
"Mereka ingin mengikuti langkah Indonesia melakukan terobosan seperti gerakan program kewirausahaan dari alumnus perguruan tinggi. Mereka melihat, apa yang dilakukan Indonesia sangat positif mendorong para sarjana menjadi wirausaha. Sebab, selama ini mereka cenderung menjadi pegawai kantoran," kata dia.