Senin, Juni 28, 2010

Persaingan Pakaian Online dan Konvensional

Dengan adanya teknologi internet teori marketing mengalami sedikit pergeseran. Seperti kita ketahui konsep marketing mix yaitu 7 P yang mutlak dan harus dilakukan salah satunya adalah pemilihan tempat ( Place ) yang strategis, dimana dalam konteks pemasaran tempat tersebut ramai dilewati, memiliki lay out yang baik dan sebagainya.

Akan tetapi kini dengan internet, dari dalam kamarpun bisa menjangkau dunia. Namun pertanyaan yang timbul adalah seberapa besar pengaruh perdagangan online (e-comerce) terhadap pedagang konvensional yang sudah mengakar selama ribuan tahun.


Berdasarkan hasil survey dilapangan terhadap pedagang
pakaian konvensional, ternyata dampak psikologis lebih terasa daripada dampak riilnya, oleh karena pengguna internet dikalangan masyarakat Indonesia masih sangat terbatas dan target yang tidak jelas dijalur online dan tentunya akan berpengatuh pada belanja pakaian online.


Berbeda dengan negara-negara maju, perkembangan e-comerce begitu pesat dan menjadikan pola
belanja pakaian online semakin familiar dan sempat membuat kewalahan para pedagang besar konvensional dalam menjalankan strategi marketingnya.


Bagi pedagang
pakaian online atau aksesoris lainnya, pertumbuhan pedagang online sejenis seharusnya tidak dipandang sebagai menyaingi pedagang online yang lain akan tetapi lebih tepat dipandang sebagai menghidupkan atau menggairahkan e-comerce itu sendiri khususnya di Indonesia. Karena dengan demikianlah pedagang online memiliki power untuk menyaingi pedagang pakaian konvensional.


Sebagai contoh misalnya sebuah mall yang besar hanya di tempati oleh segelintir pedagang dan sebagian besar toko/kios tutup, maka daya tarik terhadap mall tersebut juga akan menurun. Pertama karena tidak lengkap dan yang kedua karena tidak adanya persaingan yang ketat yang dapat menghidupkan suasana belanja ataupun suasana mall itu sendiri, demikianlah halnya dengan pedagang online.


Pertumbuhan jumlah pedagang di jalur
online justru akan menjadi daya tarik pasar yang secara langsung atau tidak langsung mendorong keingintahuan para customer yang mengejar efisiensi dalam belanja barang.


Pedagang
pakaian online tidak memiliki target pasar yang jelas dalam jangka pendek karena bagaimanapun keberadaannya mengharapkan para pembeli dari pedagang konvensional yang kita ketahui mayoritas sangat minim pengetahuannya tentang komputer atau internet, sedangkan minoritas pedagang konvensional yang mengerti teknologi ini tentu beralih atau membuka usahanya di jalur online juga, sehingga dengan demikian sangat kecil kemungkinannya terjadi jual beli antar sesama pedagang online.


Oleh karena itu pedagang online di Indonesia dalam jangka pendek lebih banyak memberi terapi kepada pedagang konvensional ketimbang mengambil alih posisi perdagangan.


Namun demikian bukan berarti pedagang
online tidak memiliki prospek dimasa depan, karena masih tergolong baru sehingga membutuhkan waktu menjadikan e-comerce lebih familiar sehingga efisiensi yang diharapkan semua pihak saat ini dapat tercapai.


http://hanslim.wordpress.com

Kamis, Juni 17, 2010

Cara Pengembangan Bisnis Inti

Terkadang terasa sulit mengetahui sebenarnya apa bisnis inti dari perusahaan yang kita miliki. Untuk kesulitan tersebut, ada sebuah tip sederhana walau dalam pemakaiannya tidak selalu tepat namun cukup akurat. Tips yang dimaksudkan ialah dengan mengenang masa silam langkah awal perusahaan, awal itulah bisnis inti perusahaan. Dan tulisan singkat ini hendak menampilkan bagaimana bisnis inti sebuah perusahaan dikembangkan.

Langkah awal sebuah perusahaan merupakan bisnis intinya. Mayoritas perusahaan dimulai dengan melayani satu pasar baik menggunakan produk tunggal maupun lini produk. Penggunaan produk tunggal dalam keberadaannya memberikan benefit spesifik bagi perusahaan tetapi sungguh benar-benar berisiko karena terlalu fokus melayani satu kebutuhan konsumen. Ini tidak berarti mengawali dengan lini produk dianjurkan melainkan kembali diserahkan kepada batasan kemampuan maupun sumber daya individu perusahaan.


Sejalan dengan keberhasilan pada langkah awal atau bisnis inti sebelum langkah
bisnis baru lainnya, manajemen pun mengambil keputusan memasuki produk dan pasar yang lain sebagai wujud kehendak mengurangi ketergantungan kepada peluang bisnis inti. Tentunya hal demikian, menuntut sumber daya menunjang pengembangan pada tiga alternative yang dapat dilakukan.


Alternatif pertama, mengembangkan bisnis inti dengan cara produk baru. Jelasnya dilakukan dengan memperbanyak produk yang ditawarkan kepada pasar sasaran perusahaan dengan peluang memanfaatkan saluran distribusi, dukungan promosi dan riset yang baik. Alternatif kedua ialah memasuki pasar yang baru. Tindakannya, mencari kelompok konsumen lain yang menggunakan produk sama atau hamper sama dimana dalam pelaksanannya perusahaan mempunyai sumber daya yang cukup dan dituntut juga mengembangkan strategi pemasaran terhadapnya. Alternatif ketiga, adalah diversifikasi yang berarti masuk pasar dan produk baru. Diversifikasi banyak digunjingkan orang paling berisiko dan dilakukan dengan cara internal development maupun akuisisi.


Meskipun begitu, diversifikasi tidak diingkari menarik dilakukan andai pasar
peluang bisnis inti tumbuh lambat, tersedia sumber daya, dan pilihan produk telah dibuat. Keberhasilan diversifikasi sangat bergantung kepada daya tarik pasar, biaya masuk menguntungkan, dan terdapat peluang meningkatkan keunggulan bersaing. Dengan demikian bisnis inti dikembangkan dengan cara produk baru, pasar baru, atau pasar dan produk baru.


http://id.shvoong.com

Salam,

Sejuta Pengusaha

Minggu, Juni 06, 2010

Tips Membeli Kelinci Untuk Ternak

Ada beberapa hal yg mesti diperhatikan saat memilih kelinci, diantaranya adalah


1. Bagian wajah
Pilihlah kelinci yg memiliki sorot mata yg tajam dan tidak sayu, ini menunjukan kelinci tsb dalam keadaan sehat di jual kelinci murah. Cek juga bagian hidung kelinci tsb, jika pada bagian hidung kelinci tsb terdapat ingus/air, kemungkinan kelinci tsb sedang terserang flu carilah di penjual kelinci yang baik dan terpercaya.

2. Bagian kaki
Kaki yg baik pada kelinci adalah kaki yg tegak seperti pada kuda/sapi. Oleh karena itu saat akan membeli kelinci di tempat jual kelinci lihatlah terlebih dahulu keadaan kelinci ketika berdiri(carilah di tempat jual kelinci), karena sulit untuk melihat bentuk kaki kelinci ketika kelinci tsb dalam keadaan tiduran. Bentuk kaki yg kurang baik adalah bentuk kaki yg menyerupai huruf “o” dan bentuk kaki yg melebar kearah luar.

3. Bentuk badan
Kelinci yg baik memiliki bentuk badan kelinci murah yg gempal dan berisi. Untuk melihat bentuk badan yg baik, coba tidurkan kelicni yg akan kita beli dan lihat dari belakang(dari ekor). Bentuk badan yg baik menyerupai huruf “o” atau berbentuk lingkaran,..hal ini menunjukan bahwa badan kelinci tersebut penuh dengan daging. Sedangkan bentuk badan yg kurang baik akan menyerupai bentuk segitiga ketika dilihat dari belakang. Hal ini menunjukan bahwa kelinci tsb kurus dan badanya kurang berisi.

4. Bentuk ekor
Bentuk ekor kelinci murah yg baik adalah yg lurus(sejajar dengan tullang belakang kelinci) dan tegak keatas.

5. Aktif namun tidak hiperaktif
Pilihlah kelinci yg aktif namun tidak hiperaktif. Kelinci yg aktif dapat dilihat dari tingkahnya yg sering loncat kesana kemari dan senang/tertarik dengan mainan/barang2 yg kita berikan di jual kelinci murah. Namun hati2 dengan kelinci yg hiperaktif atau suka menyerang kelinci lainya. Kelinci seperti ini biasanya sering dijumpai pada kelinci pejantan.

6. Tidak penakut/ramah
kelinci yg baik dan mudah dirawat oleh penjual kelinciadalah kelinci yg tidak penakut, terutama dengan manusia. Sangat gampang untuk membedakan kelinci yg penakut dan tidak.

Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang

http://pet-loverz.dinogroups.com

Salam,

Sejuta Pengusaha

Rabu, Juni 02, 2010

Tips Membuat Toko Bunga

Menjalankan usaha toko bunga berarti bekerja sangat keras. Pasalnya, toko bunga buka enam hari seminggu terkadang satu minggu penuh.Kesalahan terbesar seorang pengusaha adalah dengan membuka toko bunga tanpa pengalaman sebelumnya. Anda dapat mengikuti kursus dalam mengatur bunga di banyak per-guruan tinggi atau di klub-klub pecinta bunga.

Bagi orang-orang yang menyukai ide menjalankan toko bunga, sebaiknya terlebih dahulu mencoba bekerja di toko bunga, setidaknya enam bulan sebelum membuka toko sendiri. Pengalaman, kreativitas, dan perhatian terhadap detail diperlukan untuk merancang sebuah buket yang indah. Sebuah tokobunga berpengalaman cepat dapat meningkatkan kurva belajar Anda dan mengajarkan trik-trik perdagangan.

Modal yang harus dikeluarkan untuk membuka usaha toko bunga sedikitnya Rp30juta, tergantung pada lokasi secara substansial. Lokasi yang strategis akan memerlukan modal minimal sebesar Rp40 juta.Angka-angka tersebut den-gan asumsi Anda menyewa lokasi berjualan, tidak membeli. Ada baiknya Anda juga menawarkan layanan pengiriman dari menambahkan biaya pembelian, pemeliharaan, dan sebuah van pengiriman. Pasalnya, dalam jangka panjang, lebih murah untuk menggunakan kendaraan kantor untuk mengirimkan karangan bunga atau bunga papan.

Dalam bisnis toko bunga,. omzet sangat tidak menentu. Sebagian besar penjualan,biasanya terjadi pada acara-acara khusus, seperti pemakaman, ulang tahun, pernikahan, dan acara perusahaan.Memiliki staf yang siap untuk acara-acara khusus, dapat membuat bisnis Anda lebih baik. Namun, karena akan menambah biaya operasional, seharusnya diusahakan untuk melatih dan mendidik karyawan agar bisa melakukan segala jenis usaha yang berkaitan dengan toko bunga.

sumber:bataviase.co.id